Minggu, 25 Oktober 2009

anastesi lokal

OBAT – OBAT ANESTESIKA

A. LANDASAN TEORI
1. Anestetika Lokal
Anestetik lokal atau penghilang rasa sakit setempat adalah obat yang pada penggunaan lokal merintangi secara reversibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan demikian menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal-gatal rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki daya kerja demikian, tetapi efeknya tidak reversibel dan menyebabkan kerusakan permanen terhadap sel-sel saraf. Misalnya cara mematikan rasa setempat juga dapat dicapai dengan pendinginan yang kuat (freezing anaesthesia) atau melalui keracunan protoplasma (fenol).
Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk suatu jenis obat yang digunakan sebagai anestetikum lokal, antara lain;
a. Tidak merangsang jaringan.
b. Tidak mengakibatkan kerusakan permanen terhadap susunan saraf.
c. Toksisitas sistemik rendah.
d. Efektif dengan jalan injeksi atau penggunaan setempat pada selaput lendir.
Mulai kerja obat sesingkat mungkin, tetapi dapat bertahan cukup lama dan dapat larut dengan air serta menghasilkan larutan yang stabil terhadap pernapasan (sterilisasi).
Pada anestesi sendiri dapatdibagi menjadi tiga fase: induksi, pemeliharaan, dan sadar kembali. Pengertianya sebagai berikut :
 Induksi didefinisikan sebagai suatu periode waktu dari mulai pemerian anastesi sampai pada anastesi pembedahan yang efektif pada penderita. Induksi anastesi tergantung dari seberapa cepatnya konsentrasi efektif obat anastesi yang mencapai otak. Selama fase induksi adalah perlu untuk mencegah fase eksitatori (Stadium II delirium) yang ditandai oleh beberapa anastesi kerja lambat. Jadi anastesi umum secara normal diinduksi dengan suatu anastesi intravena seperti thiopental, keadaan tidak sadar dicapai setelah disuntik 25 menit.
 Pemeliharaan adalah waktu selama penderita mengalami anestesi pembedahan. Setelah pemberian campuran anastesi pilihan, ahli anestisiologi memonitor tanda-tanda vital penderita dan respon terhadap berbagai stimuli selama prosedur pembedahan untuk mendapatkan keseimbangan jumlah obat inhalasi dan/ atau infus dengan kedalama anestesi. Anestesi biasanya dipelihara dengan pemberian anestesi gas atau anestesi volatile, karena obat-obat ini menawarkan kontrol terus-menerus yang baik terhadap kedalaman anestesi.
 Sadar kembali dari anestesi adalah waktu dari putusnya pemberian obat anestesi sampai kesadaran kembali.

2. Anestetika Umum
Anastesi umum adalah obat yang dapat menimbulkan anastesia atau narkosa, yakni suatu keadaan depresi umum dari berbagai pusat si SSP yang bersifat reversibel, dimana seluruh perasaan dan kesadaran ditiadakan, sehingga agak mirip keadaan pingsan.
Anastesia digunakan pada pembedahan dengan maksud mencapai keadaan pingsan, merintangi rangsangan nyeri (analgesia), memblokir reaksi refleks terhadap manipulasi pembedahan serta menimbulkan pelemasan otot (relaksasi).
Anastetika umum yang kini tersedia tidak dapat memenuhi tujuan ini secara keseluruhan, maka pada anastesia untuk pembedahan umumnya digunakan kombinasi hipnotika, analgetika, dan relaksansia otot. Anastetika umum dapat menekan SSP secara bertingkat dan berturut-turut menghentikan aktivitas bagiannya. Ada 4 taraf narkosa, yaitu :
a. Analgesia : kesadaran berkurang, rasa nyeri hilang dan terjadi euforia (rasa nyaman) yang disertai impian yang mirip halusinasi. Eter dan nitrigenmonoksida memberikan analgesia baik pada taraf ini, sedangkan halotan dan tiopental baru pada taraf berikut.
b. Eksitasi : kesadaran hilang dan timbul kegelisahan. Kedua taraf ini juga disebut taraf induksi.
c. Anastesia : pernafasan menjadi dangkal, cepat dan teratur, seperti pada keadaan tidur (pernafasan perut), gerakan mata dan refleks mata hilang, sedangkan otot menjadi lemas.
d. Kelumpuhan sumsum tulang : kegiatan jantung dan pernafasan terhenti. Taraf ini sedapat mungkin dihindarkan.

Sejak diperkenalkannya anestetika umum, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengaitkan antara efek yang ditimbulkan dengan kedalaman anastesi. Penjelasan tradisional terhadap gejala-gejala dan tahapan-tahapan anestesi disimpulkan dari penelitian efek diethyl ether, yang mempunyai mula kerja sentral sangat lambat, disebabkan karena daya larutnya sangat tinggi di dalam darah. Tahapan dan gejala lanjutan dan menengah jarang terjadi pada anestetika inhalasi dan intravena modern yang bermula kerja sangat cepat. Lebih jauh lagi, kebanyakan protokol anastesi untuk prosedur-prosedur mayor sekarang terdiri dari kombinasi anestetika inhalasi dan intravena. Sekalipun demikian, gejala-gejala anestesis dari diethyl ether masih menjadi pegangan untuk memperkirakan efek anestetika untuk semua golongan anestetika umum. Banyak dari gejala-gejala ini yang mengacu pada efek anestetika pada nafas, gerakan refleka, dan tonus otot.
Berdasarkan cara penggunaannya, anestetika umum dapat dibagi menjadi dua kelompok yang penting yaitu :
a. Anestetika Inhalasi.
Contoh dari anestetika inhalasi yaitu gas tertawa, halotan, enfluran, isofluran dan sevofluran. Obat-obat ini diberikan sebagai uap melalui saluran nafas. Keuntungannya adalah resorpsi yang cepat melalui paru-paru seperti juga ekspresinya melalui gelembung paru (alveoli) yang biasanya dalam keadaan utuh. Pemberiannya mudah dipantau dan bila perlu setiap waktu dapat dihentikan. Obat ini terutama digunakan untuk memelihara anestesi. Dewasa ini senyawa kuno ether, kloroform, trikloretilen, dan siklopropan praktis tidak digunakan lagi karena efek sampingnya.
b. Anestetika Intravena.
Contoh dari anestetika intravena yaitu tiopental, diazepam, dan midazolam, ketamin, dan propofol. Obat-obat ini juga dapat diberikan dalam suppositoria secara rektal, tetapi resorpsinya kurang teratur. Terutama digunakan untuk mendahului (induksi) anestesi total, atau memeliharanya, juga sebagai anestesi pada pembedahan singkat.

Sebagai anestetika inhalasi digunakan gas dan cairan terbang yang masing-masing sangat berbeda dalam kecepatan induksi, aktivitas, sifat melemaskan otot maupun menghilangkan rasa sakit. Untuk mendapatkan reaksi yang secepat-cepatnya, obat ini pada permulaan harus diberikan pada dosis yang tinggi, yang kemudian diturunkan sampai hanya sekedar memelihara keseimbangan antara pemberian dan pengeluaran (ekshalasi). Keuntungan anestetika inhalasi dibandingkan dengan anestetika intravena ialah kemungkinan untuk dapat lebih cepat mengubah kedalaman anestesi dengan mengurangi konsentrasi dari gas/uap yang diinhalasi. Kebanyakan anestetika umum tidak dimetabolisme oleh tubuh, karena tidak bereaksi secara kimiawi dengan zat-zat faali. Oleh karena itu, teori yang mencoba menerangkan khasiatnya selalu didasarkan atas sifat fisiknya, misalnya tekanan parsial udara yang diinhalasi, daya fusi dan kelarutannya dalam air, darah dan lemak. Semakin besar kelarutan suatu zat dalam lemak, semakin cepat difusinya ke dalam jaringan lemak dan semakin cepat tercapainya kadar yang diinginkan dalam SSP.
Mekanisme kerjanya berdasarkan perkiraan bahwa anestetika umum dibawah pengaruh protein SSP dapat membentuk hidrat dengan air yang bersifat stabil. Hidrat-gas ini mungkin dapat merintangi transmisi rangsangan di sinaps dan dengan demikian mengakibatkan anestesia.
Salah satu obat yang digunakan sebagai anestesi ialah eter yang biasanya terdapat dalam bentuk diethylether. Eter berupa cairan dengan bau khas yang sangat mudah menguap dan juga menyala, juga eksplosif. Khasiat analgesia dan anestetisnya kuat dengan relaksasi otot baik. Eter digunakan digunakan pada berbagai jenis pembedahan, terutama bila relaksasi otot. Sebagian besar eter diinhalasi, dikeluarkan melalui paru-paru dan sebagian kecil dimetabolisasikan di hati. Batas keamanannya lebar. Eter mudah melewati plasenta. Eter memiliki efek samping dalam merangsang mukosa saluran nafas, hingga perlu diberikan pre-medikasi berupa morfin-atropin 10-0,25 mg. berhubung dengan kelarutannya yang baik dalam darah, induksi berjalan dengan lambat dan sering kali disertai ketegangan. Efek ludah dan sekret bronchi, sedangkan pengeluaran urin berkurang. Pemulihannya lambat dan disertai efek tidak enak. Biasanya digunakan campuran 6-7 % dengan udara melalui sistem terbuka atau tertutup.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui penggolongan, indikasi, kontra indikasi, farmakokinetik, farmakodinamik, efek samping, cara pemberian dan hal – hal yang berhubungan dengan proses asuhan kebidanan dari obat – obat anestesi local maupun anestesi umum.

C. BAHAN DAN ALAT
No Nama Obat No Nama Obat
1 Aether anaestheticus soln. 140 ml 7 Marcain ( bupivacain HCl ) 0,2%
2 Diprivan (propovol)1% 20 mlAmpul 8 Pehacain ( lidocain )
3 Emla cream 5 gr 9 Halothane Aventis Pharm
4 Ethrane ( enflurane ) 250 sol 10 Procaine HCl 40 mg Ampul
5 Extracain 2% 2ml ampul 11 Sevorane ( sevoflurane )
6 Forane ( isoflurane ) sol.100ml 12 Xylocaine ( lignocaine HCl )

D. CARA KERJA
Mahasiswa bekerja secara berkelompok. Tiap kelompok bekerja dengan obat tertentu secara bergantian. Amati tiap sediaan obat, catatlah :
1. Nama obat ( merek dagang ) dan zat berkhasiat
2. Indikasi, kontra indikasi
3. Farmakokinetik, farmakodinamik
4. Efek samping
5. Cara pemberian
6. Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan.

E. Hasil Pengamatan
Pengamatan Hasil
Nama obat (merek) Aether anaestheticus soln.140 ml
Nama generik (isi obat) Ether
Jumlah dosis (mg/g) untuk induksi : 10-20 mg% volume uap aether dalam O2 atau campuran O2 dan N2O
Untuk dosis penunjang stadium III : 5-15 % volume uap aether

Indikasi obat Anestesi umum (stadium analgesia), khasiat analgesia dan anestetiknya kuat dengan relaksasi otot baik.
Kontraindikasi obat Gangguan fungsi hati, dekonpencatio cordis, depresi pernafasan dan shyock
Farmakokinetik Mulai kerjanya lambat dan recovernya disertai efek-efek tidak enak (salivasi, pada stadium lebih dalam salivasi akan dihambat dan terjadi depresi nafas serta mual, muntah). Aether diabsorpsi dan diekskresi melalui paru-paru sebagian kcil diekskresi melalui urin, air susu, keringat dan difusi melalui kringat dan difusi kringat tbuh.
Farmakodinamik Anestesi yang sangat kuat (kadar minimal untuk anestesi 1.9 % (volume). Sifat analgesiknya kuat sekali dengan kadar dalam darah arteri 10-15 mg sudah terjadi analgesia tetapi penderita masih sadar. Pada kadar tinggi dan sedang menimbulkan relaksasi otot.
Cara penggunaan Inhalasi
Efek samping Merangsang mukosa saluran pernafasan dan merangsang sekresi kelenjar bronkus. Untuk premedikasi pada penggunaan aether digunakan morfin-skopolamin (10 mg: 0,25mg). Pada anestesi ringan , terjadi dilatasi pembuluh darah kulit sehingga timbul kemerahan dimuka. Pada anestesi yang lebih dalam kulit menjadi lembek, pucat, dingin dan basah. Efek terhadap pembuluh darah ginjal, terjadi vasokonstriksi sehingga terjadi laju filtrasi glomerolus dan produksi urin secara reversibel. Efek terhadap pembuluh darah otak, terjadi vasodilatasi. Aktivitas saluran cerna dihambat selama dan sesudah anestesi.
Nama obat (merek) Diprivan (astra Zeneca)
Nama generik (isi obat) Propofol
Jumlah dosis (mg/g) 20ml
Indikasi obat Indikasi dan pemeliharaan anastesi umum sedativa untuk pasien dalam perawatan intensif
Kontraindikasi obat Anak < 3 tahun
Farmakokinetik Digunakan secara intravena dan bersifat lipofilik dimana 98% terikat protein plasma, eliminasi dari obat ini terjadi di hepar menjadi suatu metabolit tidak aktif, waktu paruh propofol diperkirakan berkisar antara 2 – 24 jam. Namun dalam kenyataanya di klinis jauh lebih pendek karena propofol didistribusikan secara cepat ke jaringan tepi. Dosis induksi cepat menyebabkan sedasi ( rata – rata 30 – 45 detik ) dan kecepatan untuk pulih juga relatif singkat. Satu ampul 20ml mengandung propofol 10mg/ml. Popofol bersifat hipnotik murni tanpa disertai efek analgetik ataupun relaksasi otot
Farmakodinamik : Pada sistem saraf pusatDosis induksi menyebabkan pasien tidak sadar, dimana dalam dosis yang kecil dapat menimbulkan efek sedasi, tanpa disetai efek analgetik, pada pemberian dosis induksi (2mg /kgBB) pemulihan kesadaran berlangsung cepat 1,3Pada sistem kardiovaskularDapat menyebakan depresi pada jantung dan pembuluh darah dimana tekanan dapat turun sekali disertai dengan peningkatan denyut nadi, pengaruh terhadap frekuensi jantung juga sangat minim.3Sistem pernafasanDapat menurunkan frekuensi pernafasan dan volume tidal, dalam beberapa kasus dapat menyebabkan henti nafas kebanyakan muncul pada pemberian diprivan1,
Cara penggunaan Infus atau injeksi
Efek samping Hipotensi, apnea sementara, demam pasca operasi. Jarang gerakan seperti epilepsi termasuk konvulsi dan opistotonus, mual, muntah, sakit kepala pasca operasi. Pemucatan warna urin, trombosis, flebitis. Edema paru. Sangat jarang : anafilatik termasuk bronkospasme, eritema, hipotensi . nyeri saat injeksi. Disinhibisi seksual pada masa pemulihan dari anestesi.
Nama obat (merek) Emla Cream 5
Nama generik (isi obat) : lidocaine, prilocaine
Jenis obat POM
Bentuk obat
Krim lembut berwarna putih
Jumlah dosis (mg/g) Lapisan tebal 1-5 jam sebelum prosedur dibawah balutan oklusif
Indikasi obat Anestesi sebelum fungsi vena, analgesia permukaan
Kontraindikasi obat Dermatitis di lokasi, membran mukosa, luka atau hipersensitivitas terhadap konstituenkif
Farmakokinetik waktu paruh dari obat ini 1,5 sampai 2 jam, lama kerja 60 sampai 90 menit. reabsobsinya melalui kulit ke dalam saraf sehingga berlangsung cepat; 90% zat ini dirombak di hati menjadi metabolisme aktif menoetilglisin-uliida. ekskresinya melalui kemih dan keadaan utuh 10% dan sisanya sebagai metabolic
Farmakodinamik Sebagai analgesia dermal, bergantung pada waktu dan dosis penggunaan dengan menyebabkan vasokonstriksi lokal sementara atau vasodilatasi di area yg dioleskan obat ini.
Cara penggunaan Topikal
Efek samping Dilaporkan adanya kepucatan, kemerahan dan edema sementara
Resiko pada janin: melewati barier plasenta, tetapi tidak ada dampak penyakit yang dilaporkan
Menyusui : diekskresikan ke dalam ASI dalam jumlah yang sedikit, tetapi dianggap aman.
Nama obat (merek) Ethrane (enflurane) 250 sol (abbott anaesthesia)
Nama generik (isi obat) Enflurance
Jumlah dosis (mg/g) -
Indikasi obat Menginduksi dan mempertahankan anestesi umum
Kotraindikasi obat Diketahui atau diduga secara genetik rentan terhadap hipertermia(suhu badan yang tinggi) ganas
Farmakokinetik Menambah efek relaksan non depolarisasi
Farmakodinamik -
Cara penggunaan Injeksi
Efek samping Kejang, hipotensi, depresi pernafasan, aritmia, menggigil, gangguan saluran pencernaan. Jarang : hepototoksisitas
Pada wanita hamil : baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan resiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) disana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi resiko pada wanita hamil trimester pertama (dan tidak ada bukti resiko pada trimester selanjutnya)

Hal – hal yang perlu diperhatikan :
Baik penelitian reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko pada janin maupun penelitian terkendali pada wanita hamil atau hewan coba tidak memperlihatkan efek merugikan (kecuali penurunan kesuburan) dimana tidak ada penelitian terkendali yang mengkonfirmasi risiko pada wanita hamil semester pertama (dan tidak ada bukti risiko pada trisemester selanjutnya).
Nama obat (merek) Extracain 2 % 2 ml ampul
Nama generik(isi obat) Procaine HCL 2 %
Jumlah dosis (mg/g) 100 ampul 2 ml
Indikasi obat Anestesi lokal
Kontraindikasi obat Digunakan untuk pasien alergi (asma, urticarial), epilepsy, anak-anak dibawah 30 bulan gangguan kondiksi jantung, kerusakan hati, lansia, syok
Farmakokinetik Variasi koefisien procain=0,02 dan pH 8,9. setelah injeksi difusi sangat cepat dan luas, memberikan efek optimal dr 2 menit-40 menit. Masuk ke dalam hati, kemudian dihidrolisis di plasma oleh pseudocholinesterase dalam asam paraaminobenzoid. 80% dari asam paraminobenzoid di kombinasikan atau dikeluarkan dalam unit, 20% di metabolis di hati. Eliminasi berakhir beberapa menit.

Farmakodinamik Anestesi local untuk sistem syaraf pusat

Cara pengunaan Subkutan, intramuscular, intravena, spinal
Efek samping Gangguan saluran pencernaan, kejang otot (kedutan), gemetar, lidah baal / mati rasa, mengantuk, kegagalan pernafasan, koma dan hipertensi
Nama obat (merek) Forane (soflurane)sol 100 ml
Nama generik (isi obat) Isoflurane , USP
Jumlah dosis (mg/g) 100ml, 250 ml/ larutan
Indikasi obat Anestesi inhalasi umum
Kontraindikasi obat Rentan terhadap hipertermia ganas, diketahui ada kecenderungan terjadi hipertermia maligna
Farmakokinetk Potensiasi aksi relaksan otot non depolarisa
Farmakodinamik Relaksasi otot nondepolarisasi, adrenalin, obat beta simpyomimetik, ca-antagonis, obat vasodilatasi

Cara penggunaan Inhalasi
Efek samping Sakit kepala, pusing, ketidak sadaran, gangguan pernafasan, depresi, hipotensi, aritmia, menggigil, mual ,muntah.
Nama obat (merek) Marcaine
Nama generik (isi obat) Bupivacaine HCI
Jumlah dosis (mg/g) 20 ml
Indikasi obat Anestesi loka lain atau zat yang strukturnya berhubungan dengan anestesi lokal tipe amida yang dapat meningkatkan efek cardiac dari obat antiaritmia, misalnya mexiletine dan lignocaine. Heparin dengan berat molekul rendah dan heparinoid
Kontraindikasi obat Hipovolemia, hipotensi, pireksia ketika persalinan, infeksi piogenik pada kulit di daerah lumbal atau area di dekat lumbal, gangguan koagulasi atau terapi koagulasi berkelanjutan, memiliki hipersensitivitas terhadap anestesi lokal (seperti lignokain), meningitis, syok hipovolemik, hemoragi intracranial, syok cardiogenik, kadar trombosit rendah.
Farmakokinetik anastesi local anida ini menstabilisaai membrane neuron dengan imenginhibisi perubahan ionic terus menerus yang diperlukan untuk memulai dan mengahantarkan impuls
Farmakodinamik Anestesi local jenis amida yang menyebabkan relaksasi sedang pada ekstremitas bawah dan penghambatan motorik otot abdomen.

Cara penggunaan Injeksi intratecal
Efek samping Anafilaksis, hipotensi maternal, bradikardia diperlukan precoading menggunakan kristaloid gejala yang berat atau persisten dapat diredakan dengan efedrin IV 10-15 mg, defresi miokardium dan kejang jika diberikan secara IV, dapat menyebabkan pireksia maternal dan beberapa penurunan kontraksi uterus , sakit kepala setelah anestesia lumbal. Blok tinggi menyebabkan hambatan pernafasan, henti nafas dan paralisis pernapasan. Masalah neurologis meliputi parestesia, kelemahan motorik dan hilangnya kontrol sfingter. Injeksi IV tidak sengaja menyebabkan lidah mati rasa, tinitus, sakit kepala ringan, tremor, kantuk, konfulsi, gangguan jantung, dan membutuhkan bantuan ahli anestesia terampil.

Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan
Resiko pada janin : dilaporkan adanya bradikardia, depresi pernafasan, hipotermia janin. Toksisitas pada percobaan hewan mengindikasikan obat ini perlu dihindari pada awal kehamilan, tetapi pabriknya menyatakan bahwa tidak ada bukti timbulnya efek yang merugikan.
Menyusui : diekskresikan dalam jumlah kecil, tetapi tidak ada resiko akibat dosis terapeutik
Nama obat (merek) Pehacain (lidocain)
Nama generik (isi obat) Lidocaine, HCI
Jumlah dosis (mg/g) 20 mg/ml
Indikasi obat Anestesi lokal
Kontraindikasi obat Inflamasi lokal dan atau sepsis, septicemia, tirotoksikosis, ekstremitas, hipersensitif terhadap anestesi lokal tipe amida.
Farmakokinetik pemberian IV dan IM
Metabolisme di hati
Ekskresi melalui ginjal
Farmakodinamik terjadi reaksi anastesi oleh penstabil membrane saraf melarang aliran ion yang dikehendaki untuk induksi impuls
Cara penggunaan Injeksi, intramuscular.Subcutan
Efek samping Kecemasan , pusing, penglihatan kabur, sedasi, tinifus, gangguan GI
Nama obat (merek) Halothane (dexa Medica)
Nama generik (isi obat) Halothane
Jumlah dosis (mg/g) 250 ml
Indikasi obat Anestesi inhalasi umum
Kontraindikasi obat Riwayat jaundice yang tidak diketahui atau tireksia yang sebelum terpapar oleh halothane
Farmakokinetik Aritmia jantung dengan adrenalin. Potensiasi penghambat neuromuskular dengan gallamin dan tubokurarin. Efek potensiasi rendahnya tekanan darah dengan obat hipotensi

Farmakodinamik aritmia jantung dengan adrenalin. Potensiasi menghambat neuromuscular dengan gallamin & d. tubokurarin. Efek potensiasi rendahnya Tekanan darah dengan obat hipotensi
Cara penggunaan Inhalasi
Efek samping menekan pernafasan dan kegiatan jantung, juga hipertensi. seperti senyawa kelor lainnya halotan membuat jantung lebih peka terhadap adrenalin dan toksis bagi hati berdasarkan suatu reaksi hipersensitasi. pada penggunaan berulang dilaporkan kerusakan hati
Nama obat (merek) Procain HCL 40 mg. Ampul
Nama geneerik (isi obat) Procain HCl
Jumlah dosis (mg/g) Ampul 40 mg/ml x 2 ml x 100, anastesi infiltrasi 0,25-0,5 %, blockade saraf 1-2 %
Indikasi obat Anestesi (obat bius )lokal
Kontraindikasi obat Bradikardia sinus atau nadal
Farmakokinetik Absorbsi: oral & IM : baik.
Metabolisme : hati: NAPA
Ekskresi: ginjal

Farmakodinamik Efek menyerupai kinidin. Disbanding kinidin, depresi kontraktilitas lebih kecil, efek antikolinergik lebih ringan.

Cara penggunaan Kurang dari atau sama dengan 250 mg secara subkutan
Efek samping Hipersensitivitas, kadar rendah menyebabkan kolaps dan kematian, reaksi alergi pada kombinasi prokain- penisilin, dan dapat mengakibatkan ketagihan (adiksi)
Gangguan saluran pencernaan, kejang otot (kedutan), gemetar, kejang, lidah baal/ mati rasa, mengantuk, kegagalan pernafasan, koma hipotensi, bradikardia, methemoglobinemia, intoksikasi janin
Nama obat Sevorane (sevoflurane)
Nama generik (isi obat ) Sevoflurane
Jumlah dosis Induksi nafas tunggal 8 %, pemeliharaan 0,5-3 % dengan atau tanpa penggunaan bersama Nitro Oksida sekali tarikan nafas
Indikasi obat Menginduksi dan mempertahankan anestesi / pembiusan
Kontra indikasi obat Diduga memiliki kerentanan genetik terhadap hipertermia malignan
Farmakokinetik potensiasi aksi relaksan otot non depolarisasi.

Farmakodinamik saraf pusat : depresi, konsentrasi rendah
Cara penggunaan digunakan lewat saluran pernafasan

Efek samping Hipotensi depresi jantung- pernafasan yang tergantung pada dosis, mual, muntah
Nama obat Xylocaine 2 %
Nama generik (isi obat ) lignocaine HCl
Jumlah dosis 400 mg in 20 ml
Indikasi obat Infiltrasi, anestesi IV regional, blok saraf perifer, blok plexus mayor, blok epidural, blok subaroknoid
Kontra indikasi obat Anestesi spinal dan epidural pada pasien dengan hipotensi yang tidak dikoreksi, yang mendapat terapi antikoagulan. Inflamasi dan atau sepsis pada region yang akan diinjeksi dan atau adanya septicemia.

Farmakokinetik potensiasi aksi relaksan otot non depolarisasi.

Farmakodinamik saraf pusat : depresi, konsentrasi rendah
menstabilkan membrane neuron dan encegah inisiasi serta konduksi impuls syaraf, menyebabkan anesthesia dalam pada membrane neuron dan pelumasan yang mengurangi friksi. Efektif dalam 5 menit dan bertahan selama 20-30 menit.
Cara penggunaan injeksi
Efek samping gangguan SSP, gangguan KV, hipotensi maternal, reaksi alergi, rasa kebas yang persisten, gangguan sensoris lain, sakit kepala, hipotensi, nyeri punggung, menggigil, gejala – gejala saraf perifer, mual, penglihatan ganda.
Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam proses asuhan kebidanan
Resiko pada janin : terjadi depresi pernafasan neonatus setelah pemberian dosis besar, hipertonia, bradikardia setelah dilakukan blok paraservical atau injeksi langsung yang tidak di sengaja selama infiltrasi perineum sebelum episiotomi.
Menyusui : tidak ada data pada penelitian yang dikontrol selama meyusui.
Nama Obat ( merek ) : Xylocaine Pump Spray 10 %
Nama generic ( isi obat ) lidocaine
Jumlah dosis ( mg/g )







: Praktek dokter gigi 1-5 dosis terukur ke membtan mukosa. Otorhinolaringologi 3 dosis terukur utk sinusmaksilaris.parasentesis 3 dosis terukur. Selamapenghantaran ditingkatkan sampai 20 dosis terukur.Penghantaran instrumen dan kateter ke sal napas&pencernaan maks 20 dosis terukur utk prosedur di faring,laring& trakea. ank <12 th dosi maks: 3 mg/kg. dosisditurubkan mjd 1.5 mg/kg selama digunakan pd laring dantreakea
Indikasi Obat

: pencegahan nyeri yang berhubungan dengan
otorinolaryngologi, obstetric, gigi; pengantar instrument
dan kateter ke saluran nafas dan pencernaan.
Kontraindikasi obat : penggunaaanya harus hati-hati pada penderita gangguan fungsi hati, dekompensasi kordis, depresi pernafasan dan shock
Farmakokinetik








: Lidokain mudah diserap dari tempat suntikan, dan dapat melewati sawar darah otak. Kadarnya dalam plasma fetus dapat mencapai 60% kadar dalam darah ibu. Di dalam hati, lidokain mengalami deakilasi oleh enzim oksidase fungsi ganda (Mixed-Function Oxidases ) membentuk monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid. Kedua metabolit monoetilglisin xilidid maupun glisin xilidid ternyata masih memiliki efek anestetik local. Pada manusia 75% dari xilidid akan disekresi bersama urin dalam membentuk metabolit akhir, 4 hidroksi-2-6 dimetil-ailin
farmakodinamik Lidokain (Xilokain) adalah anestetik local yang kuat yang digunakan secara luas dengan pemberian topical dan suntikan. Anestesi terjadi lebih cepat, lebih kuat, lebih lama dan lebih ekstensif daripada yang ditimbulkan oleh prokain. Lidokain merupakan aminoetilamid. Pada larutan 0,5% toksisitasnya sama, tetapi pada larutan 2% lebih toksik daripada prokain. Larutan lidokain 0,5% digunakan untuk anesthesia infiltrasi, sedangkan larutan 1,0-2% untuk anesthesia blok dan topical. Anesthesia ini efektif bila digunakan tanpa vasokonstriktor, tetapi kecepatan absorbs dan toksisitasnya bertambah dan masa kerjanya lebih pendek. Lidokain merupakan obat terpilih bagi mereka yang hipersensitif terhadap prokain dan juga epinefrin. Lidokain dapat menimbulkan kantuk sediaan berupa larutan 0,5%-5% dengan atau tanpa epinefrin. (1:50.000 sampai 1: 200.000).
Cara penggunaan : semprot
Efek samping



: reaksi alergik, mengantuk, gelisah, pusing. Efek samping lidokain biasanya berkaitan dengan efeknya terhadap SSP, misalnya mengantuk, pusing, parestesia, gangguan mental, koma, dan seizures. Mungkin sekali metabolit lidokain yaitu monoetilglisin xilidid dan glisin xilidid ikut berperan dalam timbulnya efek samping ini. Lidokain dosis berlebihan dapat menyebabkan kematian akibat fibrilasi ventrikel, atau oleh henti jantung
Perhatian : Trauma pd mukosa& atau sepsis

F. KESIMPULAN
Anastetika umum dapat menekan SSP secara bertingkat dan berturut – turut menghentikan aktifitas suatu bagian tubuh. Ada 4 taraf narkosa yaitu :
a. Analgesia yaitu kesadaran berkurang rasa nyeri hilang dan terjadi euphoria ( rasa nyaman )yang disertai impian yang mirip halusinasi.
b. Eksitasi yaitu kesadaran hilang dan timbul kegelisahan . Kedua teraf ini disebut taraf induksi.
c. Anastesia yaitu pernafasan menjadi dangkal dan cepat seperti keadaan tidur, reflek mata menghilang dan otot menjadi lemas.
d. Kelumpuhan sumsum tulang yaitu kegiatan jantung dan pernafasan terhenti.

Anastetika Local atau zat penghilang rasa sakit adalah obat yang pada penggunaan local merintangi secara refersibel penerusan impuls saraf ke SSP dan dengan itu dapat menghilangkan atau mengurangi rasa nyeri, gatal – gatal, rasa panas atau dingin. Banyak persenyawaan lain juga memiliki daya kerja demikian, tetapai efeknya tidak refersibel dan menyebabkan kerusakan permanen terhadap sel – sel saraf . Misalnya cara mematikan rasa juga dapat digunakan dengan pendingin yang kuat.
Anastetika local yang pertama adalah cocain, yaitu suatu alkoholid yang diperoleh dari daun suatu tumbuhan alang – alang dipegunungan andes. Sejak tahun 1982 dikembangkan pembuatan anastesi local secar sintesis yang pertama adalah prokain dan benzokain, kemudian muncul lidocain, mepivakain dll.

1 komentar:

  1. This is a good blog for anyone who wants to know about this topic.It tells good things about living happily and falling in love. Thanks for sharing such a nice blog to everyone. provigil

    BalasHapus